.

Senin, 02 April 2012

Latte Art

Mungkin selama ini Anda menganggap cappuccino hanya minuman biasa. Padahal, pada jenis minuman kopi satu ini terdapat sebuah karya seni yang disebut Latte Art. Istilah tersebut digunakan untuk menyebut gambar atau desain yang disebut pada permukaan minuman berbasis espresso. Latte art ini sudah ada sejak 1988 di Italia dan menyebar di berbagai negara di seluruh dunia. Pada era modern, latte art berfungsi bukan hanya menampilkan sisi estetis dalam secangkir kopi, tetapi juga untuk mendapatkan secangkir kopi dengan rasa yang lebih baik. Foam susu yang dihasilkan dari latte art biasanya sangat halus, sehingga saat minuman dipadukan dengan foam susu, akan terasa lebih lembut karena sudah berbaur dengan kopi. Teknik untuk membuat pola di atas kopi ini biasanya diterapkan pada cafe latte karena memiliki perbandingan susu dan foam yang paling mendukung. Latte art bisa jadi tolak ukur apakah espresso, susu dan foam dicampur dengan sempurna. "Untuk mendapatkan cappuccino yang sempurna, bukan hanya rasanya saja yang harus diperhatikan. Tetapi juga pola cantik yang berada di permukaan gelas kopi," kata Indriana Listia, manager komunikasi marketing, J.Co Donuts & Coffee. "Para barista yang menyiapkan cappuccino harus memiliki keterampilan khusus dalam menyiapkan kopi, terutama untuk latte art. Bukan hanya skill, mereka memang juga harus memiliki passion untuk membuatnya agar tercipta cappuccino yang sempurna," katanya. Jadi, bukan hanya rasa cappuccino yang membuat banyak orang jatuh cinta. Tetapi juga karena keindahan pola di dalamnya dan dipersiapkan dengan penuh cinta. Latte adalah susu dalam bahasa Italia. Di negara-negara berbahasa Inggris biasanya latte mengacu pada beberapa tipe hidangan kopi yang dibuat dengan menambahkan susu panas. Dalam bahasa Italia hidangan ini dikenal sebagai "caffè e latte" (biasa disebut "caffelatte"), secara harfiah berarti "kopi dan susu", biasa juga dianalogikan dengan kopi Perancis "café au lait" dan latte macchiato yang sangat mirip (tetapi tidak sama!). Menurut istilah yang digunakan di USA sejak kira-kira tahun 1985, latte disajikan secara proposional sepertiga espresso dan dua pertiga susu steam. Jadi, dengan demikian kopi latte mengandung lebih banyak susu dibanding kopi cappuccino, selain itu latte juga lebih lembut dan susu lebih terasa. Latte juga harus disiapkan dengan cara menuangkan kopi dan susu secara bersamaan, dari sisi manapun wadah minuman. Evolusi dari istilah ini merupakan hal yang relatif baru dan mungkin berasal dari menyebarnya “kegilaan” akan kopi pada tahun 1980 yang meluas ke seantero USA (dan juga diluar USA) melalui pertumbuhan jaringan Starbucks yang berasal dari Seattle. Beberapa cafe menciptakan desain-desain unik bentuk buih susu latte. Tapi ingatlah selalu, jika memesan secangkir "latte" di sebuah café Italia hal itu akan membuat seorang barista menghidangkan segelas susu kepada anda. Di sisi lain dunia (sebagai contoh, Australia) latte biasanya dihidangkan dalam gelas, yang disajikan di atas alas piring kecil disertai sebuah serbet yang dapat digunakan untuk memegang gelas itu (yang sering kali panas). Sebagian barista akan memanaskan susu pada suhu 65-70 C, diatas temperatur tersebut, susu akan berubah rasanya. Hidangan-hidangan ini pada umumnya dibuat dengan menggunakan 30 ml espresso shot dan dengan topping buih maupun susu. Di Selandia Baru latte bahkan biasa dihidangkan dalam sebuah mangkuk di banyak kedai kopi. Susu dalam latte dihidangkan "berbuih", dan kadang-kadang bentuknya dihias. Latte dapat dilayani secara wet atau dry. Wet berarti tidak berbuih sedangkan dry berarti lebih banyak buih. Selamat minum kopi! (fn/vs/smd) www.suaramedia.com